Membuat catatan keuangan rumah tangga yang efektif adalah langkah penting untuk menjaga stabilitas finansial. Pentingnya catatan cara pengelolaan keuangan guna memudahkan menyusun anggaran dan keputusan yang berkaitan dengan pengambilan keputusan khususnya soal ekonomi dalam keluarga.
Dalam keluarga ada banyak masalah yang timbul, dan salah satu masalah yang sering terjadi adalah masalah ekonomi. Hal ini di picu oleh kurangnya kontrol atas keuangan. Sulitnya bagi pengelola keuangan mengetahui antara kebutuhan dan keinginan.
Apalagi jaman sekarang ini, dimana berbagai produk dengan mudah di dapatkan hanya melalui aplikasi smartphone yang menawarkan kemudahan. Oleh karena itu, catatan keuangan menjadi sangat penting terutama dalam rumah tangga.
Cara Membuat Catatan Keuangan Rumah Tangga
Banyak keluarga yang menganggap bahwa melakukan pencatatan kondisi keuangan di dalam keluarga adalah hal yang tidak lazim di Indonesia. Bagi mereka, catatan perencanaan keuangan hanya dibutuhkan dalam pengelolaan usaha saja.
Bahkan, tidak hanya dalam keluarga, dalam bisnis skala kecil seperti bisnis rumahan, membuat pembukuan keuangan masih di anggap tidak perlu.
Padahal untuk membuat catatan pengelolaan keuangan bisa dilakukan secara sederhana tanpa harus memahami ilmu akuntansi, selama ada niat untuk membuatnya.
Berikut adalah panduan lengkap tentang cara membuat catatan keuangan rumah tangga yang dapat membantu kamu mengelola keuangan dengan lebih baik.
1. Identifikasi Sumber Pendapatan
Langkah pertama dalam membuat catatan keuangan adalah mengidentifikasi semua sumber pendapatan keluarga. Ini termasuk gaji bulanan, pendapatan sampingan, bonus, dan sumber pendapatan lainnya. Dengan mengetahui total pemasukan, kamu dapat lebih mudah merencanakan pengeluaran.
Kamu bisa membagi sumber pendapatan dalam beberapa bagian seperti :
- Pendapatan Tetap
- Pendapatan tidak tetap
- Pendapatan lainnya
Kamu bisa klasifikasikan tiap pendapatan yang masuk, karena pentung untuk mengetahui dari tiap jenis-jenis pendapatan nantinya dalam menyusun anggaran keuangan.
2. Buat Rencana Anggaran
Setelah mengetahui jumlah pendapatan, buatlah rencana anggaran. Rencana ini harus mencakup semua pengeluaran tetap dan variabel, seperti:
- Pengeluaran Tetap: Sewa, cicilan, tagihan listrik, dan biaya tetap lainnya.
- Pengeluaran Variabel: Belanja bahan makanan, transportasi, hiburan, dan pengeluaran tidak terduga.
Untuk hal yang bersifat pengeluaran tetap maka usahakan tidak melebihi pendapatan tetap, karena keduanya mudah untuk dihitung.
Sehingga, bila pada suatu waktu tidak ada pendapatan tidak tetap atau pendapatan lainnya, kamu tidak mengalami defisit atas pengeluaran tetap.
3. Catat Pengeluaran Harian
Mencatat pengeluaran harian sangat penting untuk memantau arus kas. Gunakan tabel atau aplikasi keuangan untuk mencatat setiap pengeluaran. Ini akan membantu kamu melihat di mana uang kamu digunakan dan mengidentifikasi area yang bisa dihemat. Berikut adalah contoh tabel pengeluaran harian:
Tanggal Deskripsi Pengeluaran Jumlah (IDR) 1 Feb Belanja bahan makanan 500.000 2 Feb Transportasi 50.000 3 Feb Tagihan listrik 300.000
Ini cara paling mudah untuk dilakukan, karena dengan pencatatan sederhana ini kamu bisa melakukannya tanpa keahlian khusus selain berhitung tambah dan kurang.
Yang dibutuhkan adalah ketelitian dalam melakukan perhitungan dan pencatatan atas setiap pos pemasukan dan pengeluaran.
4. Evaluasi dan Sesuaikan Anggaran
Setelah mencatat pengeluaran selama sebulan, evaluasi hasilnya. Bandingkan antara pendapatan dan pengeluaran.
Apabila pengeluaran lebih besar dari pada pendapatan, maka temukan pos mana yang bisa dikurangi. Ini mungkin termasuk mengurangi pengeluaran untuk hiburan atau belanja yang tidak perlu.
Evaluasi pula pengeluaran yang sifatnya penting dan tidak penting, usahakan memangkas seluruh anggaran secara berkala dengan melakukan perbandingan data bulan lalu.
5. Buat Laporan Keuangan Bulanan
Setelah mengumpulkan data selama sebulan, buatlah laporan keuangan bulanan. Laporan ini harus mencakup:
- Arus Kas Masuk: Total pendapatan.
- Arus Kas Keluar: Total pengeluaran.
- Saldo Bersih: Selisih antara arus kas masuk dan keluar.
Dengan adanya laporan terperinci, kamu akan mudah menemukan cara membuat laporan dan mengidentifikasi pengeluaran yang melebihi batas anggaran.
Catatan ini juga disebut dengan rencana keuangan, dengan catatan ini kamu bisa mengotrol pengeluran secara maksimal.
6. Cek Aset dan Liabilitas
Selain mencatat pendapatan dan pengeluaran, penting juga untuk memantau aset dan liabilitas. Catat semua aset seperti rumah, kendaraan, dan tabungan, serta semua utang yang harus dibayar.
Ini memberikan gambaran menyeluruh tentang kesehatan finansial keluarga. Pentung untuk di perhatikan bahwa tiap aset memiliki masa pakai, sehingga kamu bisa memprediksi kapan aset akan di ganti atau butuh renovasi (reparasi) dan service.
7. Gunakan Aplikasi Keuangan
Pertimbangkan untuk menggunakan aplikasi keuangan yang dapat membantu kamu mencatat dan mengelola keuangan rumah tangga dengan lebih efisien.
Banyak aplikasi yang menawarkan fitur untuk mencatat pengeluaran, membuat anggaran, dan memberikan analisis keuangan.
Dengan aplikasi pengelolaan keuangan, kamu akan lebih mudah dalam pencatatan kondisi keuangan. Biasanya aplikasi keuangan memiliki banyak fitur yang bisa membantu kamu dalam mengelola keuangan keluarga.
8. Lakukan Evaluasi Berkala
Lakukan evaluasi keuangan secara berkala, misalnya setiap bulan atau setiap kuartal. Ini membantu kamu untuk tetap pada jalur yang benar dan membuat penyesuaian yang diperlukan untuk mencapai tujuan keuangan.
Dengan evaluasi ini, kamu akan terus mengasah kemampuan kamu dalam mengelola uang dan akan terbiasa dengan konsep pengaturan keuangan konsisten.
Kamu akan menemukan formula yang cocok untuk keluarga kamu dalam mengelola financial keluarga.
Dengan mengikuti langkah-langkah ini, kamu dapat membuat catatan keuangan rumah tangga yang efektif dan menjaga kesehatan finansial keluarga. Ini bukan hanya tentang mencatat angka, tetapi juga tentang memahami pola pengeluaran dan merencanakan masa depan yang lebih baik.an/