Membuat anggaran belanja memang terlihat sulit namun ada cara mengatur keuangan keluarga yang tidak butuh catatan rumit. Cara ini sangat efektif bagi para ibu atau orang tua yang tidak ingin repot dalam mengatur ekonomi keluarga.
Cara ini sangat cocok bagi para orang tua khususnya ibu rumah tangga yang ingin memiliki keuangan keluarga yang sehat namun tidak mau ribet dengan catatan yang membingungkan.
Cara Mengatur Keuangan Keluarga Tanpa Catatan
Mengatur keuangan memang membutuhkan sedikit kemampuan berhitung yang baik, namun ada cara yang cukup simple dalam mengelola keuangan keluarga tanpa harus mencatatnya.
Biasanya para ibu rumah tangga yang tidak ingin direpotkan dengan catatan karena masih banyak pekerjaan rumah tangga yang harus di urus.
Kebersihan rumah dan pakaian, mengurus anak, meyapkan makanan dan berbagai hal penting yang harus di kerjakan setiap hari.
Belum lagi pendapatan keluarga yang tidak terlalu besar membuat rasa malas untuk melakukan pencatatan dengan menggunakan rumus dan tabel pengelolaan keuangan keluarga.
Bagi para ibu rumah tangga yang ingin memiliki keuangan keluarga yang teratur tapi tidak mau susah dalam mencatat maka ada cara dalang mengatur penghasilan agar bisa menutupi biaya keluarga secara baik.
Mengatur Keuangan Keluarga dengan Pengelompokan Fisik
Pengelompokan fisik di sini adalah langsung membagi uang secara fisik untuk penggunaan satu kelompok pengeluaran atau satu akumulasi pengeluaran.
Ada beberapa cara yang bisa di tempuh dalam pengelompokan ini yaitu mengelompokkan per pengeluaran atau mengelompokkan per waktu tertentu.
Secara singkat kami akan menjelaskan caranya yaitu :
1. Pengelompokan per Pengeluaran
Secara umum kita sudah tau maksud dari per-pengeluaran yaitu membagi pendapatan keluarga secara kelompok, misalnya Biaya telpon, biaya sekolah, uang saku ayah, uang saku anak, kebutuhan dapur dan lain sebagainya sudah dikelompokkan.
Jadi sejak awal semua biaya pengeluaran sudah di tentukan dengan langsung membagi fisik pendapatan yang masuk.
Kemudian tiap pengeluaran ini di masukkan dalam amplop masing-masing yang artinya tidak ada lagi penambahan anggaran atas salah satu pengeluaran.
2. Pengelompokan per Waktu
Sama seperti pengelompokan pemasukan keluarga secara fisik juga namun bedanya di bagi per waktu yaitu misalnya mengelompokkan pengeluaran per minggu atau per sepuluh hari.
Misalnya dikelompokkan dalam satu minggu maka pendapatan keluarga akan dibagi dalam 5 kelompok pengeluaran (estimasi 1 bulan ada 5 minggu).
Walau pun dalam dalam 1 bulan ada 4 minggu pengelompokannya tetap 5 minggu guna menghemat pengeluaran karena dalam satu bulan itu 4 minggu 2 hari atau bisa 3 hari.
Aturan Pengelolaan Keuangan
Ada pun aturan yang harus dipatuhi dalam pengelolaan keuangan ini agar bisa berjalan dengan baik :
1. Komitmen
Komitmen maksudnya adalah tidak mencampur adukkan antara satu pos (amplop) dengan pos lainnya. Ketika melihat satu pos telah hampir kosong (menipis) dan pos lainnya masih banyak maka tidak boleh mengambil dan menambahkan isi yang telah menipis.
Yang harus di pikirkan adalah bagaimana caranya pos yang menipis tersebut mampu menutupi hingga waktu berakhir.
2. Berusaha menghemat
Penting untuk di ketahui bahwa setiap pos (amplop) di upayakan untuk memiliki saldo sampai akhir. Makanya terus lakukan penghematan pengeluaran.
Jangan ketika awal pengisian belanja sepuasnya, pas akhir baru mau menghemat atau menghemat sejak awal namun ketika melihat isi pos masih banyak terus berupaya untuk belanja tanpa berfikir soal menghemat lagi.
Contoh Pengelolaan Keuangan Tanpa Catatan
Pendapatan tetap di peroleh setiap bulan adalah 4.000.000 tanpa adanya pendapatan sampingan (tidak tetap).
1. Contoh per Waktu
Pertama adalah membagi anggaran dalam 5 minggu (amplop). Artinya 1 Amplop akan berisi 4.000.000 / 5 = 800.000.
Uang belanja tersedia untuk seluruh kebutuhan adalah 800.000 per minggu. Dalam 1 minggu itu, misal dimulai hari Senin kamu hanya boleh membuka amplop 1 saja senilai 800.000.
Maka kamu harus berusaha untuk bisa membuat 800.000 memiliki sisa sampai dengan hari senin berikutnya.
Ketika saldo pos mulai menipis, jangan pernah untuk mengambil isi amplop lain kecuali memang telah memasuki waktunya (yaitu hari senin berikutnya)
2. Contoh per Pengeluaran
Kasusnya adalah sama dengan penghasilan 4 juta maka mulailah membuat Pos (Amplop) sebanyak pos pengeluaran.
Setelan membuatnya, isilah masing-masing dengan dana yang telah di tentukan dari pendapatan 4 juta tersebut.
Jika terjadi pengeluaran, maka pastikan untuk mengambil dari tiap pos masing-masing, janga sampai tertukar.
Untuk pengeluaran tetap bisa didasarkan pada bulan kemarin, bila kurang bisa di ambil dari amplop dana darurat sedangkan bila lebih, maka akan di kumpulkan akhir bulan untuk dilakukan akumulasi pengumpulan saldo tiap pos
Penutup
Demikian Cara Mengatur Keuangan Keluarga Tanpa Catatan Rumit hanya dengan menggunakan pembagian berupa pos pengeluaran. Untuk tabungan, di ambil dari akumulasi sisa karena sifat tabungan yang tidak mendesak namun menjadi hal penting dalam pengendalian kondisi keuangan.
Semoga artikel ini bermanfaat, terima kasih !