Mengawali sebuah pencatatan akuntansi dibutuhkan untuk mengenal Bukti transaksi sebagai data sumber. Dari data inilah sebuah siklus akuntansi dimulai.
Namun, sebuah bukti transaksi memiliki kualifikasi atau standar khusus yang mana bukti transaksi harus mengandung beberapa informasi yang harus ada didalamnya.
Karena bila salah satu dari informasi ini hilang dalam sebuah bukti transaksi maka di pastikan bahwa bukti transaksi itu dinyatakan sebagai bukti transaksi yang cacat.
Jadi, apa saja yang harus ada dalam sebuah bukti transaksi ?
Adapun beberapa informasi penting dalam bukti transaksi antara lain :
Tanggal bukti
Tanggal bukti dibutuhkan untuk mencatat tanggal terjadinya transaksi sehingga mencantumkan tanggal dalam bukti transaksi menjadi sangat penting
Nomor bukti
Nomor bukti adalah nomor dari sebuah bukti transaksi yang harus ada yang di butuhkan sebagai indentifikasi bukti sehingga memudahkan mencari bukti tersebut berdasarkan nomor yang nantinya akan di catat pada jurnal.
Menarik untuk dibaca : Rumus Persamaan Dasar Akuntansi dan Prakteknya
Keterangan
Keterangan juga sangat di butuhkan untuk beberapa bukti misalnya pada bukti kwitansi yang biasanya mencantumkan keterangan penggunaan atas kwitansi tersebut, sedangkan untuk nota penjualan dan pembelian, jenis nota sudah mewakili dari keterangan diperkuat dari dengan item-item di dalamnya.
Keterangan sangat di perlukan guna mengidentifikasi dimana transaksi dalam bukti itu di tempatkan pada akun-akun perkiraan
Nominal
Nilai nominal transaksi adalah hal paling penting yang harus ada dalam sebuah bukti transaksi. Karena inilah yang paling penting dalam sebuah bukti transaksi
Adapun bukti transaksi lain yang biasanya tidak mencantumkan nilai nominal yang biasanya bukti transaksi internal perusahaan seperti memo dari bendahara / pimpinan misalnya menyampaikan, Memo Toko Agung telah melunasi pinjamannya lewat transfer bank.
Maka akuntan akan langsung memproses memo tersebut sebagai bukti transaksi dan mencatat transaksi dari memo itu mulai dari buku besar pembantu piutang sampai pada penjurnalan.
Jenis Bukti transaksi
Ada pun beberapa yang biasanya di jadikan bukti transaksi antara lain :
- Kwitansi
- Nota/faktur Penjualan / Pembelian
- Struk Setoran/penarikan Bank
- Cek
- Kwitansi tagihan telpon/listrik/air
- Memo
Menarik untuk dibaca : Membentuk Perkiraan Akuntansi Sebagai Langkah Awal
Untuk bukti transaksi yang saya sebutkan di atas akan tidak lagi perlu untuk di jelaskan karena sudah cukup familiar yang terpenting bahwa kita sudah mampu untuk mengindentifikasi mengenai apa itu bukti transaksi.
Demikian artikel singkat tentang mengenal bukti transaksi, semoga bermanfaat.